Karya Ilmiah
SKRIPSI (6513) - Analisa Hukum Affirmative Action Sebagai Upaya Mendorong Keterwakilan Perempuan di DPR/DPRD
Peran perempuan dalam parlemen, sungguhlah sangat diperlukan. Hal tersebut dikarenakan, ketika ada perempuan di dalam parlemen, maka akan sejalan dengan lahirnya kebijakan-kebijakan yang berbasis kesetaraan gender. Adanya kebijakan yang berbasis gender ini akan berimplikasi pada kesetaraan kesempatan yang nyata. Affirmative action menjadi suatu kebijakan yang dapat mendorong kesetaraan gender dikursi parlemen. Namun, sungguh naas ketika melihat fakta bahwa berlakunya affirmative action mulai dari tahun 2003, nyatanya belum dapat membawa negara Indonesia menjadi salah satu negara dengan keterwakilan perempuan yang memenuhi target sebesar 30%. Hal tersebut bisa terjadi karena beberapa faktor. Faktor tersebut antara lain adalah, masih melekatnya ideologi patriarki dimasyarakat, kebijakan yang ada masih dinilai setengah pro perempuan, hingga lemahnya peran lembaga negara untuk mengatasi permasalahan gender. Penelitian ini akan membahas analisa dari permasalahan mengenai belum tercapainya kuota 30% di kursi parlemen. Penelitian ini memiliki tipe penelitian hukum normative, dengan menggunakan pendekatan, Historical Approach, Conseptual Approach, Statute Approach, dan Comparative Approach. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih kepada Pemerintah Republik Indonesia, untuk mengatasi permasalahan dalam belum tercapainya target 30% keterwakilan perempuan. Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa adanya keterwakilan perempuan di parlemen sangat krusial dan perlu ditingkatkan. Sehingga, guna memupuk keterwakilan perempuan, maka diperlukannya sedikit perubahan terhadap sistem pemilihan umum, yang diharapkan mampu untuk membantu Indonesia mencapai target 30% keterwakilan perempuan di parlemen.
032011133272 | 6513 | Ruang Skripsi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain