Karya Ilmiah
TESIS (4523) - Analisis Penetapan Pengadilan Negeri atas Permohonan Pengesahan Perkawinan yang Diajukan oleh Anak yang Lahir dari Perkawinan tidak Dicatatkan
Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan merupakan peristiwa hukum apabila perkawinan tersebut merupakan perkawinan yang sah. Perkawinan menimbulkan akibat hukum, salah satunya terkait keberadaan laki-laki dan perempuan pada perkawinan, selain itu juga kedudukan dan status anak yang sah. Syarat sahnya suatu perkawinan diatur dalam Pasal 2 Ayat (1) UU Perkawinan yang menentukan bahwa : “Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaan itu.” Pada Ayat (2) mengatur bahwa : “Tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.” Ketentuan dalam Pasal 2 UU Perkawinan tersebut tidak dapat dipisahkan, dimana perkawinan yang dilaksanakan berdasarkan hukum agama dan kepercayaannya, juga wajib untuk dicatatkan yang merupakan bagian dari pemenuhan syarat administratif. Perkawinan yang dilakukan secara sah menurut hukum agama dan kepercayaannya masing-masing itu harus dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar perkawinan itu diakui keabsahannya. Pentingnya bukti autentik terlaksananya suatu perkawinan bagi suami istri adalah sebagai bentuk perlindungan hukum dari akibat hukum yang timbul dalam perkawinan. Pelaksanaan perkawinan yang tidak dicatatkan tentunya akan menimbulkan akibat hukum khususnya bagi istri, serta anak-anak yang dilahirkan dalam perkawinan tersebut.
032124253049 | 4523 Sug a | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain