Karya Ilmiah
TESIS (3888) - Tindak Pidana Penggunaan Senjata Tajam Dalam Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 Tentang Mengubah "Ordonnantie Tijdelijke Bijzondere Strafbeplingen" (STBL. 1948 Nomor 17)
Didalam UU Drrt. No. 12 Tahun 1951, seseorang membawa senjata tajam
dapat dikategorikan sebagai salah satu bentuk tindak pidana apabilatidak digunakan
dalam peruntukkannya. Dalam prakteknya, tidak jarang seseorang yang membawa
senjata tajam yang memang untuk digunakan hal-hak yang tidak bertetangan
dengan hukum dianggap melakukan tindak pidana.hal ini tentunya sangat
mengkawatirkan, dimana sebagian besar masyarakat belum mengetahui
tentangadanya aturan dalam membawa senjata tajam. Permasalahan dalam tesis ini
yaitu: Ratio Legis Pasal 2 UU Drrt. No. 12 Thn. 1951 dan Ratio Decidendi putusan
hakim terkait tindak pidana membawa senjata tajam.Tipe penelitian yang
digunakan dalam tesis ini adalah yuridis normatif (legal research), dengan
menggunakan pendekatan perundang-undangan (statute approach), pendekatan
konseptual (conceptual approach).
Ratio legis daridikeluarkannya Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12
Tahun 1951 adalah untukmenghidarkan dampak buruk dari penggunaan senjata
tajam pada waktu it. Juga sebagai regulasi yang mengatur tentang penggunaan
senjata tajam mana yang diperbolehkan dan mana yang tidak diperbolehkan.
Didalam kedua putusan yang dianalisis penulis, hakim secaralangsung memfonis
terdakwa bersalah melakukan tindak pidanamembawa senjata tajam tanpa hak
dengan dasar terpenuhinya unsur-unsur Pasal 2 Undang-Undang Darurat Nomor 12
Tahun 1951 dan menjatuhkan pidana kepada para terdakwa tanpa sama sekali
mempertimbangkan untuk apa sebenarnya para terdakwa membawa senjata tajam.
Kata Kunci : Tindak Pidana, Senjata Tajam
031814153063 | 3888 Jun t | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain