Karya Ilmiah
TESIS (2344) - Urgensi Penetapan Pengadilan Dalam Proses Peralihan Hak Atas Tanah Dari Harta Peninggalan Orang Tua Untuk Anak Di Bawah Umur
Apabila salah satu dari orang tua meninggal dunia, maka orang tua yang
hidup terlama adalah demi hukum menjadi wali dari anak dibawah umur. Jika
orang tua yang meninggal dunia tersebut meninggalkan harta waris, maka yang
akan menjadi ahli waris adalah suami/isteri dari yang meninggal beserta anak atau
anak-anak sah yang ada dalam perkawinan. Pokok pembahasan dalam tesis ini
adalah mengenai kekuasaan orang tua terhadap harta peninggalan suami/isteri
dalam kaitannya dengan hak anak-anak dibawah umur menurut BW dan UUP
serta membahas tentang urgensi penetapan pengadilan dalam hal proses peralihan
hak atas tanah dari harta peninggalan orang tua untuk anak di bawah umur.
Tipe penelitian dalam penulisan ini bersifat normatif yaitu penelitian yang
pada hakekatnya berarti kegiatan untuk mengadakan sistemasi terhadap bahan-
bahan hukum tertulis, mengklasifikasi bahan-bahan hukum tertulis untuk
memudahkan pekerjaan analisis dan konstrusksi terhadap data yang
didapat.Dalam Penulisan ini diharapkan dapat diketahui gambaran tentang
diberlakukannya ketentuan perundang-undangan tentang kekuasaan orang tua
terhadap harta peninggalan pasangannya dalam suatu perkawinan dalam kaitannya
denga hak-hak anak dibawah umur.
Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan asas “saisin” tidak ada
kekosongan dalam mengemban hak dan kewajiban atas harta peninggalan, karena
secara otomatis pasangan suami/isteri yang ditinggal dan anak-anak dalam
perkawinan menjadi ahli waris. Tentang penjualan harta peninggalan yang turut
dimiliki anak dibawah umur, bapak/ibu yang ditinggal demi hukum berhak
menjual harta peninggalan atas dasar kedudukan perwalian menurut hukum.
Kata kunci : Peralihan Hak Atas Tanah, Anak di Bawah Umur, Harta
Peninggalan Orang Tua.
031214253140 | 2344 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain