Karya Ilmiah
TESIS (2234) - Hak Waris Bagi Anak Kembar Siam Dempet (Conjoined Twins)
Judul penelitian “Hak waris bagi anak kembar siam dempet (conjoined twins),
dengan permasalahan yang diteliti apakah status hukum dan hak waris anak conjoined
twins dan apakah anak conjoined twins memperoleh hak waris yang sama menurut
hukum waris yang berlaku di Indonesia.
Metode Penelitian yang digunakan bersifat normatif berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan literatur-literatur yang ada.
Hasil penelitian, status hukum dan hak waris anak conjoined twins dibedakan
antara anak sah dan anak luar kawin sehingga mempunyai hubungan hukum keperdataan
dengan kedua orang tuanya, sebaliknya jika anak tersebut lahir di luar perkawinan kedua
orang tuanya, maka disebut anak luar kawin. Kedudukan hak waris conjoined twins itu
termasuk dalam kategori satu orang atau dua orang , dapat ditinjau dari segi medis yang
dilihat dari diagnosis kedokteran dapat diketahui bahwa conjoined twins yang badannya
menyatu atau melekat dan berbagi organ tubuh lainnya yang menentukan kembar siam
dempet ini dapat dilakukan operasi pemisahan atau tidak. Apabila hanya mempunyai
satu jantung dan tidak mungkin dilakukan operasi bedah pemisahan, maka anak
conjoined twins adalah termasuk dalam satu orang meskipun mempunyai dua kepala.
Anak conjoined twins memperoleh hak waris yang sama menurut hukum waris yang
berlaku di Indonesia, bahwa sebagai bukti untuk menjadi ahli waris adalah dengan
adanya pembuktian akta SKW, baik yang dibuat oleh kepala desa yang dikuatkan oleh
Camat, Notaris maupun Balai Harta Peninggalan. Dengan berlakunya Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2004 jo Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan
Notaris), dalam Pasal 16 ayat (1) huruf c mengenai sidik jari penghadap akan
menimbulkan permasalahan yang baru bagi notaris jika menemui pembuatan akta SKW
untuk anak yang terlahir conjoined twins karena ada sebagian dari mereka yang tidak
mempunyai jari tangan dan jari kaki yang lengkap dimana bagian tubuh tangan atau
kakinya berbagi satu sama lain sehingga dalam satu badan ada dua kepala dan hanya
mempunyai sepuluh jari tangan dan sepuluh jari kaki, tetapi ada juga yang mempunyai
dua badan yang menyatu, dua kepala dan hanya memiliki sepuluh jari tangan dan sepuluh
jari kaki, sehingga notaris membutuhkan penetapan pengadilan sebagai jalan keluarnya.
Kata Kunci: anak, conjoined twins, status hukum, hak waris.
031224253029 | 2234 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain