Karya Ilmiah
TESIS (1183) - Kekuatan Akta Notaris Terkait Ketidakcakapan Penghadap Setelah Penandatanganan Akta
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak lepas dari hubungan yang
bersifat keperdataan antara para pihak, hubungan yang bersifat keperdataan
tersebut lahirlah suatu perjanjian baik lisan maupun tertulis. Pejanjian secara
tertulis dapat dituangkan dalam suatu akta otentik, akta otentik harus memenuhi
syarat materiil diatur dalam ketentuan Pasal 1320 B.W dan syarat formil diatur
dalam ketentuan Pasal 38 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris. Apabila perjanjian yang dituangkan dalam akta otentik tidak memenuhi
syarat subyektif Pasal 1320 B.W., maka akta tersebut dapat dibatalkan. Apabila
akta otentik tersebut tidak memenuhi syarat obyektif Pasal 1320 B.W., maka akta
tersebut batal demi hukum. Akta notaris yang tidak memenuhi syarat formil dalam
Pasal 38 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris, maka
akta tersebut menjadi akta di bawah tangan.
Berdasarkan hal tersebut, maka yang perlu dibahas dalam penelitian ini
adalah akibat hukum terhadap perjanjian yang dibuat tidak memenuhi syarat
perjanjian dan kekuatan akta notaris terkait salah satu pihak mengalami sakit jiwa
setelah penandatanganan akta.
Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yuridis normatif dengan
menggunakan pendekatan undang-undang (statute approach) dan pendekatan
konseptual (konceptual approach). Bahan hukum yang digunakan yaitu bahan
hukum primer dan sekunder.
Semoga tesis ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat dan menambah
wawasan bagi pembacanya.
Kata Kunci : Syarat Perjanjian
030810262 | 1183 | Ruang Tesis | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Digudangkan |
Tidak tersedia versi lain