Karya Ilmiah
TESIS (1145) - Wewenang Majelis Pengawas Menurut UUJN
Agar Notaris dapat melakukan tugas dan jabatannya sesuai dengan yang
telah diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan dan kode etik (code of
conduct) dari Notaris, maka Notaris harus berada dalam pengawasan suatu
lembaga yang independen dan netral demi kepentingan masyarakat umum. Dalam
pasal 67 UUJN pengawasan atas Notaris dilakukan oleh Menteri, dalam hal ini
Menteri Hukum dan HAM R.I. dimana dalam melaksanakan pengawasan tersebut
Menteri membentuk Majelis Pengawas (pasal 67 ayat (2)). Pengawasan yang
dilakukan oleh Majelis Pengawas Notaris tersebut diharapkan oleh pembentuk
Undang-undang merupakan lembaga pembinaan agar para Notaris dalam
menjalankan jabatannya dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada
masyarakat karena perilaku dan perbuatan Notaris dalam menjalankan jabatannya
rentan terhadap penyalahgunaan yang dapat merugikan masyarakat. Oleh
karenanya para Notaris dituntut untuk bertanggungjawab dan menjunjung tinggi
etika hukum dan martabat serta keluhuran jabatannya, jika tidak maka akan
berbahaya bagi orang dan masyarakat yang dilayaninya.
Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan tesis ini adalah
penelitian hukum normartif, dengan menggunakan bentuk pendekatan perundang-
undangan (Statute Approach) dan pendekatan konseptual (Conceptual Approach)
dalam pembahasan permasalahannya. Pokok permasalahan yang dibahas
mengenai kedudukan, tugas dan kewenangan Majelis Pengawas menurut Undang-
undang Jabatan Notaris serta bagaimana upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
Notaris yang dikenakan sanksi oleh Majelis Pengawas?
Keberadaan Majelis Pengawas Notaris diharapkan dapat memelihara dan
meningkatkan profesionalisme dan kehormatan Notaris serta dapat
menumbuhkembangkan kesadaran bagi setiap Notaris untuk melaksanakan tugas
dan jabatan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku maupun kode etik Notaris. Majelis
Pengawas Notaris yang mempunyai wewenang untuk melakukan pembinaan
diharapkan lebih baik dari Notaris yang diperiksa dan untuk itu diperlukan adanya
pelatihan secara berkelanjutan pada para anggota Majelis Pengawas Notaris.
Hendaknya MPP yang menerima banding dari Notaris yang dijatuhi sanksi dan
PTUN yang memeriksa gugatan yang diajukan oleh Notaris yang keberatan atas
putusan Majelis Pengawas, memahami dan menguasai seluk beluk hukum dan
dunia Notaris sehingga dalam menjatuhkan putusan didapatkan putusan yang
objektif dan seadil-adilnya.
Dan sasaran penulis dalam tesis ini adalah wewenang Majelis Pengawas menurut
UUJN.
Semoga tesis ini dapat menjadi bacaan yang bermanfaat dan menambah wawasan
bagi pembacanya.
030810230 | 1145 | Ruang Tesis | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Digudangkan |
Tidak tersedia versi lain