Karya Ilmiah
TESIS (2691) - Kedudukan Bank Sebagai Penerima Jaminan Objek Hak Atas Tanah Dengan Dasar Akta Pengoperan Hak dan Kuasa Jual
Mekanisme take over ditunjukkan dengan keadaan bahwa penjual dan pembeli objek
rumah keduanya sama-sama terikat pada bank yang berbeda selaku pihak penyediadana yang
digunakan untuk pembayarannya. Akta Pengoperan Hak dan Kuasa Jual digunakan oleh bank
(penyedia dana bagi pembeli take over) untuk mengikat debitor/pembeli. Hal demikian bukan
merupakan jaminan yang sempurna, Hak Tanggungan sebagai lembaga jaminan yang diatur
dalam perundang-undang tidak dapat digunakan karena proses roya oleh penjual yang
membutuhkan waktu dalam penyelesaiannya.
Berdasarkan pemaparan tersebut ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: pertama,
apakah bank berkedudukan sebagai kreditur preference berdasarkan Akta Pengoperan Hak Dan
Kuasa Jual?; kedua, upaya yang dilakukan oleh bank bilamana debitur wanprestasi sedangkan
obyek jaminan belum dibebani Hak Tanggungan?. Untuk menjawab permasalahan yang sedang
diangkat digunakan metode penelitian dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan
Konsep dan studi kasus.
Dari permasalahan pertama diketemukan bahwa kreditor berposisi sebagai kreditor
konkuren berdasarkan Akta Pengoperan Hak dan Kuasa Jual karena jaminan hak atas tanah
tanah tersebut belum dibalik nama atas nama Debitor/Pembeli sehingga belum dapat dibebani
dengan lembaga Jaminan Hak Tanggungan.
Sedangkan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh bank sebagaimana permasalahan
kedua adalah dengan cara mengeksekusi jaminan tambahan bilamana ada dan jika belum
menutup utangnya maka ditutup oleh jaminan umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 1131
BW.
Kata kunci: Bank, Akta Pengoperan Hak dan Kuasa Jual, Kreditor Konkuren
031414253065 | 2691 | Ruang Tesis | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain