AIRLANGGA LAW LIBRARY

  • Profil
    SejarahPustakawanJam Layanan
  • Layanan
    Cek TurnitinLibrary Class
  • koleksi
    e-book & e-journal
  • Fasilitas
  • Jadwal Kegiatan
  • Unduh
  • FAQ
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
No image available for this title

Karya Ilmiah

SKRIPSI (5085) - Astana Process Sebagai Mekanisme Penyelesaian Konflik di Suriah

Sevirna Ratri Aryani - Nama Orang; 5085 031411133019 Sevirna Ratri Aryani Astana Process Sebagai Mekanisme Penyelesaian Konflik di Suri - Nama Orang;

ABSTRAK
Konflik berkepanjangan Suriah telah mengakibatkan krisis-krisis baru di
berbagai sektor. Selain itu, pelanggaran HAM berat juga turut dirasakan populasi
di dalam Suriah hingga saat ini. Padahal, konflik dan pelanggaran HAM merupakan
elemen-elemen yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan dunia. Maka
dari itu, keberlanjutan konflik harus segera dihentikan dengan mekanisme
penyelesaian konflik yang ada dalam hukum internasional. Dalam hukum
internasional, mekanisme penyelesaian sengketa dan konflik dirangkum dalam
pasal 33 Piagam PBB serta Bab VI dan Bab VII Piagam PBB. Dalam
perkembangannya salah satu upaya penyelesaian konflik Suriah dilakukan oleh
Rusia, Turki, dan Iran yang menginisiasi serangkaian proses penyelesaian konflik
Suriah yang disebut sebagai Astana Process. Tiga negara tersebut bertindak sebagai
negara penjamin (guarantor state). Penyelesaian konflik melalui Astana Process
oleh tiga negara penjamin tersebut pada dasarnya adalah bentuk intervensi
kemanusiaan dan Responsibility to Protect (R2P). Selain itu, upaya tiga negara
tersebut melalui Astana Process mendapatkan beberapa pencapaian seperti
datangnya tokoh penting dari kelompok oposisi sebagai delegasi, disetujuinya
pembentukan komisi konstitusi, dan terciptanya forum mediasi dimana
mediatornya mempunyai pengaruh terhadap pihak-pihak berkonflik. Hal ini belum
pernah dicapai sebelumnya dalam proses penyelesaian konflik melalui forum PBB
(atau disebut dengan Proses Jenewa). Meskipun demikian Astana Process juga
menemui beberapa hambatan. Hambatan itu muncul karena tiga negara penjamin
kurang mampu menindaklanjuti komitmen yang mereka buat dalam Astana
Process.
Kata Kunci: Astana Process, Suriah, Pasal 33 Piagam PBB, Bab VII Piagam
PBB, Intervensi Kemanusiaan, Responsibility to Protect.


Ketersediaan
0314111330195085Ruang SkripsiTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - Digudangkan
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
5085
Penerbit
Surabaya : Universitas Airlangga., 2018
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
-
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
-
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Tidak Ada Data
Komentar

Anda harus masuk sebelum memberikan komentar

AIRLANGGA LAW LIBRARY
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Airlangga Law Library adalah salah satu unit bagian akademik Fakultas Hukum Universitas Airlangga yang memiliki tugas mengelola karya tulis, karya cetak, atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan informasi civitas akademika.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik